Photobucket

Rabu, 27 April 2011

^Menanam Pohon Kurma di Surga^


Pada zaman Nabi saw . Pohon kurma sama seperti tanah 
Pada zaman agrikultural , modal pada masyarakat kapitalis , dan informasi pada masa kini .
Makin   banyak orang memiliki pohon kurma , makin kaya dia , 
makin tinggi statusnya di   tangah-tengah masyarakat .


   Di Madinah ada sebatang pohon kurma yang bersejarah . Sehubungan dengan kurma itu , beberapa ayat Al-Quran turun dari langit . Ia tumbuh pada halaman milik orang kaya , tetapi batangnya condong ke rumah orang miskin yang banyak anaknya . sesekali yang empunya memetik buah kurma itu . Sebagian berjatuhan ke halaman si fakir . Anak-anak yang lapar memungutnya dan memakannya .

   Ketika menyaksikan hal itu , yang empunya bergegas turun . Ia pungut butir-butir kurma yang jatuh . Ia rebut butir-butir yang masih di pegang anak-anak itu . Kalau anak-anak itu telah mulai memakannya  , ia masukkan jari-jarinya ke mulut mereka . Ia berusaha menyelamatkan setiap butir kurma yang ada .
   Orang miskin itu datang mengadukan peristiwa itu kepada Rosulullah saw. Nabi segera menemui pemilik pohon kurma ." Berikan padaku pohon kurma yang condong ke rumah fulan . Nanti Allah akan menggantinya dengan sebuah pohon di surga ." Bujuk Nabi .

  Pemilik kurma berkata ," Aku punya banyak pohon kurma . Tetapi , pohon yang ini mempunyai buah yang paling menakjubkanku ." Setelah itu ia pergi . Abu Dahdah , salah seorang sahabat Nabi , mendengar peristiwa itu ." Ya Rosulullah , sekiranya aku mengambil pohon kurma itu , apakah kau berikan juga bagiku pohon kurma di surga ?" ia bertanya . Rosul yang mulia mengangguk . 

  Abu Dahdah menemui pemilik kurma . Setelah berunding alot , pemilik kurma bersedia menyerahkan pohon itu apabila ditukar dengan empat puluh kurma lagi . Dengan gembira , Abu Dahdah menemui Nabi ," Ya Rosulullah , pohon kurma itu sekarang milikmu . Aku sudah membelinya ." Nabi kemudian menyerahkan pohon itu untuk orang miskin dan keluarganya . Tentu saja , keluarga miskin itu semua sangat gembira . Tetapi yang paling gembira adalah Abu Dahdah . Ia telah menanam pohon di surga .
   Hari itu turunlah surat Al-Lail . Allah memuji Abu Dahdah dan mengecam pemilik kurma yang rakus . Tentang Abu Dahdah Allah berffirman :

" Sebab itu , siapa yang memberi dan bertaqwa . Dan percaya akan berita gembira . Kami akan memudahkan kepadanya jalan kemudahan ." ( Al-Lail : 5-7 )

  Tentang pemilik kurma , Allah berfirman :

" Tetapi orang yang kikir dan merasa serba ada . Dan mendustakan berita gembira . Kami akan memudahkan kepadanya jalan kesulitan . Kekayaannya tiada berguna , ketika ia jatuh dalam bencana ." ( Al-Lail : 8-11 )

   Kemudian Allah memperingatkan ia dan orang-orang sepertinya dengan api neraka yang menyala . Allah menutup surat Al-Lail sekali lagi dengan memuji Abu Dahdah ," Akan menjauhi api neraka itu orang yang taqwa . Yang memberikan hartanya untuk membersihkan jiwa . Tidaklah seseorang memberikan nikmat yang ada padanya , kecuali karena ia mengharap ridho Tuhannya . Sungguh ia akan bahagia ."

   Surat Al-lail mungkin sering kita dengar dalam shalat-shalat kita termasuk tarawih . Kita sering lupa , bahwa surat itu juga bercerita tentang kita semua . Apakah kita termasuk pemilik kurma , yang dengan rakus menyelamatkan setiap butir hartanya . walaupun dengan merebut makanan orang-orang miskin dari mulut mereka ?
Ataukah kita , ingin seperti Abu Dahdah , yang setiap saat siap mengeluarkan hartanya untuk menanam pohon kurma di surga ??


( di angkat dari Tafsir Bil Ma'tsur , Jalaluddin Rahmat ) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Look Me

.:|Assalamu'alaikum|:.

Selamat datang di faizah's Blog - Terima kasih telah berkunjung. Salam ukhuwah fillah ^_^

Dari Abu Hamzah, Anas bin Mâlik Radhiyallahu 'anhu

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya segala apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri berupa kebaikan”. [HR al-Bukhâri dan Muslim].