Photobucket

Jumat, 18 November 2011

Hidayah datang dari sebuah status




    Kesempatan itu tidak akan muncul bila kita hanya dengan menunggu tapi ia akan segera datang bila kita mencarinya. Kita tak akan pernah disapa hidayah Allah andai kita tak pernah berusaha untuk  mendapatkannya, apalagi tidak pernah ada keinginan untuk menggapainya karena hidayah Allah itu bukan barang gratisan meskipun ia bertebaran di muka bumi ini tapi untuk menggapainya pun diperlukan usaha untuk mendapatkannya, mengejarnya dan kemudian mewujudkannya dalam suatu tindakan. Tanpa semua itu hidayah itu hanya bagaikan angin yang berhembus semilir kemudian hilang begitu saja tanpa meninggalkan jejak yang berarti dalam kehidupan kita. Kita manusia yang telah diberikan akal pikiran dituntut pandai2 menangkap hidayah Allah.
Bagaimana manusia mengenali hidayah Allah ?
Sebagai seorang muslim tentulah kita akan mengalami rasa gelisah karena gelisah ini adalah hak dan kewajiban. Gelisah ini adalah fitrah yang bisa membawa pelakunya dalam sebuah arus perubahan, proses menuju perubahan ini yang akan membawa pelakunya pada dentuman yang luar biasa hebatnya, rasa ketakutan, rasa kecewa dan perasaan2 lainnya akan bergemuruh berkumpul jadi satu masing2 akan meneriakan satu bentuk rasa penasaran akan adanya sebuah kebenaran, dia akan terus menyesakkan dada dan berujung pada rasa penyesalan yang dalam dan diliputi perasaan berdosa. rasa2 inilah kemudian yang akan menjelma dalam suatu tekad untuk berubah dan siap memperbaiki diri. Pada bagian inilah hidayah mulai menyapa kita...
Hidayah itu datang bisa dengan jalan apapun, bahkan kali ini aku mengalaminya hanya melalui sebuah status, hidayah itu bisa menyapa kita dengan manisnya. Bayangkan hanya lewat sebuah status!! Status itu ketika awal mula ku baca hanya biasa2 saja, tidak sedikitpun ada hal yang menarik apalagi luar biasa, banyak sudah aku membaca status yang bunyinya seperti itu. Namun tanpa aku sadari status itu bagaikan mata panah yang lepas dari busurnya melesat dan tepat menancap dalam dada hingga aku merasakan sakit yang teramat sangat bahkan menyisakan jejak seribu tanya dalam batinku. Aku sungguh penasaran dibuatnya lantas kubaca ulang, ternyata memang ada yang lain dengan status ini, ini sangat bertalian erat dengan sesuatu yang ada pada diriku. Benarkah ada yang salah terhadap diri ini, aku berusaha mengejarnya kuserbu dengan berderet pertanyaan, tidak puas sampai disitu akupun cukup disibukkan dengan mencari sebuah kebenaran dan pada saat pencarian,aku selalu berharap bahwa apa yang ada padaku sudah baik dan benar. Namun lagi2 aku dihadapkan dengan rasa kecewa karena memang benar2 ada yang salah pada diri ini dan saat itupun aku hanya dihadapkan pada satu pilihan dimana aku harus memperbaikinya, hal inilah kemudian yang menjadikan kegelisahan, kegelisahan ini akan memuncak.dia akan terus bergemuruh hingga menumbuhkan niat yang kuat untuk melakukan perubahan. Disinilah hidayah itu akan benar2 hadir, tinggallah kita mempersiapkan kehadirannya dengan hati yang ikhlas dan penuh rasa syukur, agar hidayah itu mewujud dan kita peroleh ampunan dari Allah SWT.
Ingat syetan itu kreatif !!
Jika bukan karena keinginan yang kuat untuk memperbaiki diri dihadapan sang Illahi Robbi maka syetan akan mudah membujuk kita hingga hidayah yang sudah dalam genggaman bisa hilang pergi menjauh dan tak pernah singgah kembali. Hidayah akan datang setiap saat tapi kita tidak akan pernah tahu bagaimana hidayah itu akan sampai kepada kita. Hidayah itu ibarat cahaya, ia tak akan menyapa kamar yang tak pernah dibuka jendelanya. Oleh karenanya jika hidayah datang menyapa kita segeralah luruskan niat dan tanamkan dalam hati perbuatan apapun harus sesuai syari'at, pelaksanaannya pun harus menurut syari'at tentunya Natijah hasil yang didapat dipergunakan mengikuti syari'at. Disitulah kreatifitas syetan akan dihambat.
Kesungguhan dalam beribadah akan membuahkan ahklaq yang mulia, budi pekerti yang baik dan khusnul khulq. Allah menilai manusia bukan melalui banyaknya ibadah tapi hasil dari ibadah yang dapat membuahkan akhlak. Akhlak yang terpuji, dia tidak akan mengingkari ketetapan Allah.
"Sesungguhnya dunia ini perlahan pergi meninggalkan kita. Sementara akhirat perlahan berjalan mendekati kita.Dan masing-masing dari mereka memiliki anak. Maka jadilah kalian anak-anak akhirat & jangalah kalian menjadi anak-anak dunia! Sebab hari ini adalah waktu untuk beramal tanpa ada hisab sedikitpun. Namun, besok (akhirat) adalah waktu untuk melakukan hisab dan tidak ada lagi kesempatan untuk beramal".
(Riwayat Ali Bin Abi Thalib ra)
Terimakasihku ya Allah
Atas kerikil hidayah yang Kau berikan
Kau telah membimbingku untuk menemukan yang benar
Dan kinipun aku semakin tahu
Tiada yang menentramkanku, selain dekat dan mengingatMu...
Bersimpuh diatas sajadah panjangku
agar aku sampai ketujuan dengan memohon ampun atas dosa ini
Ku rindu kasih-MU, Ku ingin cinta-MU
Puji syukur atas hidayah ini, bimbing aku selalu, tuntun langkahku menyusuri jalan yang Kau ridhoi....Aamiin..

* Untuk yang telah membuat perubahan dalam hidupku, entah dengan cara apa aku harus berkata. Hanya inilah yang ingin aku katakan "Tetaplah di jalan Da'wah... and Thank you so much"



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Look Me

.:|Assalamu'alaikum|:.

Selamat datang di faizah's Blog - Terima kasih telah berkunjung. Salam ukhuwah fillah ^_^

Dari Abu Hamzah, Anas bin Mâlik Radhiyallahu 'anhu

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya segala apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri berupa kebaikan”. [HR al-Bukhâri dan Muslim].