Photobucket

Selasa, 18 Oktober 2011

Introspeksi Diri



Suatu ketika seorang suami curiga terhadap pendengaran istrinya lantaran tiap kali ia memanggil si istri tidak menjawab.

“Apa yang terjadi pada istriku?? apa mungkin ada kelainan pada pendengarannya??”tanyanya dalam hati.

Dan keesokan harinya si suami mendatangi seorang dokter untuk konsultasi tentang kecurigaannya terhadap si istri tsb.

Di katakannya semua kecurigaan itu pada dokter.

Suami :Bagaimana dok, apa kecurigaan saya benar?apa istri saya tuli??

Dokter : begini saja pak, untuk membuktikan sebaikya kita lakukan tes terlebih dahulu. Tentu tanpa sepengetahuan isrti anda.

coba anda berbicara / memanggil istri anda  pada  jarak 5 m.jika istri anda tidak mendengar,ulangi hal yang sama dengan jarak 3 m.jika belum juga mendengar, ulangi dengan jarak lebih dekat lagi.

Sesampainya dirumah tak sabar si suami segera mempraktekkan saran dokter.

(pada jarak 5 m)
Suami   : “ lagi masak apa ma..”

tak ada sautan yang ia dengar

(di ulanginya pada jarak 3 m)

“Lagi masak apa ma..”

tetap tak ada jawaban yang ia dengar

(diulanginya lagi pada jarak yang lebih dekat)

“ma.. lagi masak apa.. papa Tanya kok ndak di jawab???”

Istri      : “papa ini.. dari tadi juga mama bilang bikin nasi goreng pa..”

Suami   : diam seribu bahasa.


“permasalahan yang timbul di sekeliling kita kerap kali membuat kita cenderung menyalahkan yang lain dan membenarkan diri sendiri, dengan tanpa kita sadari bisa jadi permasalahan tersebut berasal dari diri kita sendiri.”



^^Saling instropeksi^^


Minggu, 09 Oktober 2011

Sudahkah Hatiku Ikhlas ?



Ya Allah sudahkah hatiku ikhlas ?
aku terlalu sering mengeluh.. berharap kemudahan setelah kesulitan itu segera menghampiri,sedangkan aku sadar yang ku perbuat belum seberapa.

Ya Allah sudahkah hatiku ini ikhlas ?
Benarkah yang Mulutku bilang aku manusia yang kuat, sedang yang kulihat diri ini rapuh tiap kali ujianMu datang menghampiri

Ya Allah sudahkah hatiku ikhlas ?
Ku percaya setiap yang datang pasti akan pergi, setiap yang ada pasti akan hilang, setiap yang hidup pasti akan mati,, tapi mengapa aku selalu tak rela saat Engkau mengambil orang-orang yang aku kasihi,,

Ya Allah sudahkah hatiku ini ikhlas ?
yang kuberikan pada sesama semata-mata hanya karena aku ingin berbagi agar bisa saling nasehat menasehati ,, tapi mengapa hati ni sakit saat tak semua orang menerima baik apa yang kulakukan..

Ya Allah sudahkah hatiku ikhlas ?
Ku selalu berusaha menjadi kawan yang baik untuk sahabat-sahabatku, tapi entah mengapa aku bersedih saat perlakuanku tak terbalas..

Ya Allah sudahkah hatiku ini ikhlas ?
Saat cinta datang , ku yakinkan hatiku bahwa cintaku padanya hanya karenaMu, namun mengapa hati ni perih saat Engkau tak mentakdirkannya untukku..

Ya Allah benarkah aku tak ikhlas ?
Bagaimana bisa aku menjadi seorang mujahidah, sedang keikhlasan belum sepenuhnya bisa kulakukan,
Bagaimana bisa aku menjadi muslimah yang tangguh, sedang ego dan nafsu masih menguasaiku
Bagaimana aku bisa menjadi ahli syurga, sedang amalku tak sebanding dengan dosa-dosaku yang begitu banyak dan menumpuk

Ya Allah
Tuntun hamba Agar senantiasa langkah ini menuju jalan terang cahayaMu
Bantu hamba menemukan keikhlasan itu ya Allah
Semaikan ikhlas dalam hati ini
Ikhlas yang tak hanya bisa terucap di bibir saja
Melainkan ia tumbuh dari hati dengan sendirinya


Selasa, 04 Oktober 2011

Sulitnya membangun kepercayaan diri



















Percaya diri.
dua kata yang sebenarnya biasa saja., namun siapa sangka dua kata yang terlihat biasa itu sangat berpengaruh terhadap kehidupan seorang anak manusia,dapat membawa seseorang kepada keberhasilan atau malah sebaliknya.
percaya diri adalah modal utama menuju sukses
tanpa kepercayaan diri manusia sulit berkembang, selalu merasa minder dsb.

Mengapa aku tidak percaya diri???
Sebuah pertanyaan yang mungkin terbersit dibenak sebagian orang yang kurang memiliki kepercayaan diri. Kepercayaan diri tumbuh sejak dini,tergantung bagaimana orang tua memberikan pengajaran percaya diri tersebut terhadap buah hatinya. Jika sejak dini ia selalu dibedakan dengan kebanyakan teman-temannya tentu seorang anak akan merasa dirinya tidak lebih baik dari yang lain dan hal seperti itu akan membentuk pribadi tidak percaya diri terbawa hingga dewasa.

Namun demikian tidak sedikit dari kita yang mengalami dan menyadari akan hal itu, sebenarnya juga tidak menginginkan kejadian itu menimpa kita dimasa lalu. Siapa yang bisa mengembalikan masa lalu?? Tidak akan ada.Bagi kita yang mempunyai masa lalu demikian tentu membuat pribadi kita menjadi tak terarah untuk menjadi pribadi yang percaya diri dan menjadi diri sendiri.karena diri kita menolak kemauan kita.Keadaan itu menjadi bertolak belakang yang akhirnya membuat kita tertekan dan selalu merasa tidak lebih baik dari yang lain. 

Teringat akan penuturan salah seorang sahabat, orang yang terlihat hebat di mata kita dia tidak memperdulikan apa yang akan orang lain katakan tentangnya. Ia fokus dan yakin pada diri sendiri bahwa apa yang dilakukannya adalah hasil cipta dan rasa dirinya. Tidak peduli apa yang akan dikatakan orang terhadapnya selagi menurutnya baik.

Bagaimana bisa percaya diri ??

Percaya diri muncul dari hati
siapa tidak percaya diri
sulit beradaptasi
adapun yang percaya diri
ngapain aja enjoy dibawa happy

percaya diri bukan sesuatu yang mudah dicari
ataupun dimiliki
tapi bukan tak mungkin untuk bisa dicapai
dengan kita percaya diri
dan menjadi diri sendiri
kita telah bersyukur akan karunia Ilahi

semua manusia pasti punya kekurangan
tapi ada kekurangan tentu ada kelebihan
bersyukurlah dengan keadaan
tutupi kekurangan dengan kelebihan
kerjakan apa yang bisa kita kerjakan
Selebihnya biarlah Tuhan yang menentukan..

bukan apa yang Anda dengar yang akan mempengaruhi Anda, tetapi apa yang Anda katakan kepada diri Andalah yang akan mempengaruhi Anda.(Jack Canfield)

siap melangkah menjadi diri sendiri,
insyaAllah.. tetap semangat 
firi’ayatillah.. ^_^


Belajar Bersyukur Meski Tak Cukup


“grobyak.”suara bantingan sepeda mengenai rumah berdindingkan kayu itu mengagetkanku yang baru saja pulang kerja.

“hah gusti gustii..”keluh pamanku sesaat setelah masuk ke dalam rumah dan kemudian duduk sambil menghela nafas panjang.

“brakbrkbrak..”lemparan ember pun menyusul dari dapur.

Hampir setiap hari suasana rumahku di liputi dengan luapan keluh dan emosi.Entah apa yang membuat paman dan bibiku seperti itu. memarahi ayam tak jelas. Memukuli kambing yang tak berakal itu.

Entahlah.. aku hanya bisa menggelengkan kepala dan mengelus dada.

“mbokya kamu ini ambil air sana to naa.. ratna.”ucap bibiku kesal padaku yang terlihat tidak ada kesibukan.

“ya..”jawabku pendek.

“Selama ini apa yang ku kerjakan tak pernah ada baiknya. Semuanya salah, Cuma bibi yang selalu benar. Yang kulakukan tak pernah terlihat dimata paman dan bibi. Aku menurut saja.” Protesku dalam hati.dan kemudian berangkat menyelesaikan semua tugas rumah.

malam hari

kembali ku melamun sendiri setiap menjelang tidur,merenungi setiap apa yang terjadi dalam hidupku.berusaha menangkap pesan yang Tuhan sampaikan melalui liku-liku cobaan yang mendera hidupku.

“klingklung..”tiba2 terdengar handpone buluk jadulku berbunyi,
sejenak ku terbangun dari lamunanku,kulupakan emosiku dan kemudian membaca pesan yang kuterima.

“Sahabatku.. sesuatu yang baik memang belum berarti benar.bisa saja yang kita anggap baik menurut kita,namun tidak bagi org lain.ikhlaskanlah kebaikan yang kita perbuat karena Dia lebih tahu apa yang tersembunyi dihatimu.keep spirit n always smile d malam yang indah ini sobat.. ^_* ”

Kalimat itu benar-benar mengguyur hatiku, Meredakan emosi yang ada dan benar-benar meresap ke dalam sanubari.

“ya.. memang benar,”ucapku ringan membenarkan kata-kata itu.

Aku menyadari sikap bibi dan pamanku tak lain karena factor ekonomi keluarga. Kebutuhan setiap hari meningkat dan terus bertambah,. Tapi pendapatan tak perah ada.
Sampai-sampai dilampiaskannya kekesalan itu pada apapun disekelilingnya.

“bi.. tak perlu bibi banyak mengeluh itu tak baik”tuturku berharap beliau mengerti.

Tak ada jawaban yang keluar dari mulut bibiku.hanya terdiam yang kulihat matanya berkaca-kaca.

“oya.. angetin sayur buat makan malam..”perintah bibi padaku menutupi kesedihannya dan mengalihkan pembicaraan

“baiklah bi..”sautku pelan.

Aku berusaha memaklumi akan sikap mereka, aku anggap apa yang mereka lakukan karena memang sifat dan karakter mereka yang demikian.

Belajar bersyukur
Meski sesulit apa hidup ini
Tentu curahan nikmat yang diberikanNya tak kan mampu kita ukur
Bukan karena Allah tak peduli
Tapi soal kita yang kurang bisa mensyukuri

Betapa banyak saudara kita yang jauh lebih sengsara dibanding kita ?

Aku memang harus banyak bersyukur.. -_-


















Minggu, 02 Oktober 2011

La Tahzan Ya Qolbi..


Hatiku..
Engkau ada d diriku
perhiasan terindah yang Tuhan berikan untuk jiwaku
Karenamu aku mampu merasakan susah dan senang,pahit serta manis nya hidup
Adanya engkau d jiwa ini pun untuk mengingatkan ku
Kau bisikan kebaikan tiap kali kaki ini hendak melangkah dalam kesesatan

Hatiku..
Aku berharap titik hitam yg ad padamu itu tak bertambah
karena jika ia berkembang sungguh diri ini akan menjadi pribadi yg tak terarah
biarlah setitik cahaya cintaNya yg d titipkanNya padamu tumbuh hingga ia mampu menghilangkan titik hitam itu..

hatiku
aku tau kau bersedih
siapa teman yg lebih tau diriku selainmu
percayalah hatiku..
Allah selalu ada bersamamu
Bersama kita
Untuk kita..
Yakinlah kuasaNya melebihi langit dan bumi seisinya

Bebanmu bebanku
Usahlah bersedih wahai hatiku
Ingatlah kesedihan yg belarut itu bukan pribadi mukmin..
Bersabarlah hatiku
Mari kita sambut cintaNya dengan banyak bercermin
Bermuhasabah diri
Melihat siapa diri kita ..

Kau dan aku
Kita adalah Satu
Dan aku selalu mengikuti apa kata mu
Maka jangan sekali-kali engkau bisikan keburukan padaku

Wahai hati..
Adanya kau manusia mengenal cinta
Karenamu manusia saling mengerti dan memahami
Sepatutnyalah aku bersyukur
Karena aku memilikimu
hati nurani..


Look Me

.:|Assalamu'alaikum|:.

Selamat datang di faizah's Blog - Terima kasih telah berkunjung. Salam ukhuwah fillah ^_^

Dari Abu Hamzah, Anas bin Mâlik Radhiyallahu 'anhu

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya segala apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri berupa kebaikan”. [HR al-Bukhâri dan Muslim].